Senin, 03 September 2012

dulu Tuhanku Allah, sekarang...


sorry sebelumnya kalo judul yang saya pakai emang kurang enak dibaca. tapi bukan g ada maksudnya saya nulis begitu. ini hanya sebuah analisis kecil (kurang kerjaan lebih tepatnya) saya sebagai pengguna facebook dan situs jejaring sosial lainnya. saya yakin kalian pun (siapapun yang membaca ini) sebenarnya merasakan hal yang sama seperti saya. ini bukan sesuatu yang besar, hanya fenomena. tapi rasa- rasanya nyaris jadi kebiasaan umum (atau mungkin karakter?)

berawal dari keisengan saya (yang memang kurang kerjaan) baca2in status & tweetnya friendlist saya. ampun dah, isinya kebanyakan orang2 galau yang kurang kerjaan (kaya saya) pasang status galaunya dengan "bangga" coy. belum lagi ditambah bahasa 4l@Y-nya yang bikin mata saya jungkir balik. heran juga sich, kok bisa ya galau jadi trend? padahal nih kata galau menurut bahasa KBBI adalah keadaan yang ramai dan pikiran yang kacau tidak keruan. gila! bahaya bgt kan? kalo anda-anda semua galau, berarti pikiran anda kacau. orang yang pikirannya kacau, g mungkin dia inget ama Tuhan. ya g?

nah, itu dia men masalahnya! orang2 sekarang, yang udah melek IT, yang udah canggih dan modern, lebih suka mengadu akan kegalauannnya ama facebook atau situs jejaring sosial lainnya. padahal dia sendiri tau kalo facebook dan konco2ne itu g mungkin ngasih solusi. aneh g tuh, curhat suatu masalah ama mesin?
gelinya lagi coy, mereka kalo curhat di status atau ngtweet pake kalimat begini " ya Allah, kok dia belum dateng sich?" atau "ya Tuhan, aku kepikiran dia terus nih". nah, macam mana pula status begitu?? siapa Tuhan kau? dan sejak kapan Allah itu tinggal di facebook??

status macam itu pasti kalian banyak baca, ditambah lagi status macam begini "Alhamdulillah kiriman sudah sampai" atau "bismillah, pasti bisa". lah, turun pula pangkat Tuhan di mata manusia ni. dari 'Arsy jd ke facebook. apalagi status yang pertama tuh, sudah bersyukurnya dengan facebook, sombong pula dia baru dapat kiriman tak mau bagi2 dengan yang baca status dia. parah kan?

ckckck... dunia ni makin lucu saja. saya sering tertawa sendiri (karena merasa kasihan) melihat orang2 seperti itu. orientasi tauhidnya dipertanyakan coy! saya pikir ini bukan lagi masalah mengapa banyak remaja menggalau di facebook dkk, tapi masalahnya mengapa pemahaman paling dasar dari seseorang menyimpang dengan sangat drastis? jika anda bertanya mengapa saya bilang orientasi tauhidnya salah, karena kita semua muslim tahu bahwa meminta dan bergantung hanya pada Allah. "iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in" (alfatihah: 5)

oke, saya tahu anda dari tadi sudah ingin ngamuk2 di depan muka saya sambil berteriak "EMANG LW ENGGAK??". ya, saya akui bahwa saya PERNAH seperti itu. tapi sebagai manusia yang (seharusnya) belajar dari pengalaman, saya tidak mau lagi seperti itu. tentu ini sulit bagi orang2 yang sering katarsis dengan mesin, tapi bukan berarti tidak berusaha kan? istighfar adalah jalan pertama yang saya ambil ketika mulai ingin curcol dengan facebook. saya harus segera tersadar bukan dia Tuhan saya. karena saya pun tidak tahu, bisa jadi apa yang kita tuliskan di status adalah aib yang bisa menjadi fitnah.

TIDAK! saya tidak sedang melecehkan, menghina, apalagi menjatuhkan nama baik anda (apalagi merebut pacar anda #lho?). tidak sama sekali. tapi cobalah sedikit berpikir "normal". kita tahu ini adalah mesin yang tidak memberi solusi, jangan sampai tauhid kita bergeser hanya karena urusan sepele yang sebenarnya kita pun g akan mati karena g pasang status. bukan mau nakut2in, tapi rasanay sudah bukan rahasia umum lagi kalo orang yang keseringan "berinteraksi" dengan barang elektronik ia seperti punya dunia sendiri layaknya orang AUTIS.

segala sesuatu yang saya tulis disini adalah untuk belajar. belajar untuk tidak galau di status, belajar untuk kembali bergantung hanya pada Allah, bahkan saya pun sedang belajar menulis. jelas saya tidak lebih pintar dari anda, jadi ketika anda menemukan banyak kesalahan, katakan saja! karena saya sedang belajar, karena hidup adalah belajar

3 komentar:

  1. berati judulnya kebalik,
    dulu tuhan saya mesin, sekarang....

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan ja, yg mau bila soroti adalah fenomena galau di facebooknya. bkn solusi yg bila tawarkan :)

      Hapus
  2. karna ... kadang manusia seperti sya ini gak butuh solusi, tapi cuma pengen meluapkan saja ^^ biar orang tau hikmahnya juga ^^

    BalasHapus